Tuesday, April 5, 2016

Pengguna Xiaomi Keluhkan Update Beresiko Peretasan

Pengguna Xiaomi Keluhkan Update Beresiko Peretasan - Kali ini Majalah Gadget akan mengulas artikel Gadget terbaru berjudul Pengguna Xiaomi Keluhkan Update Beresiko Peretasan yang dikutip dari Tabloid Pulsa. Jika anda ingin mengetahui lebih detail mengenai artikel Pengguna Xiaomi Keluhkan Update Beresiko Peretasan, anda bisa menyimak artikel kami tentang Pengguna Xiaomi Keluhkan Update Beresiko Peretasan dibawah ini.
Pengguna Xiaomi Keluhkan Update Beresiko Peretasan


Update software sedianya memberikan pembaruan dan perbaikan pernagkat lunak di sebuah perangkat. Namun apa jadinya, jika update tersebut malah menjadi boomerang dan membuka "pintu" resiko yang berbahaya untuk masuknya peretas ke perangkat?

Inilah yang dialami oleh Kenny Li, pemilik smartphone Xiaomi yang berdomisili di Hong Kong. Li melakukan pembaruan perangkat lunak di ponsel Xiaomi-nya secara otomatis. Dan ponsel mengirimkan informasi ke server di Beijing. Xiaomi telah merilis program over-the-air yang konon memungkinkan penggunanya untuk menutup fungsi yang mengirimkan informasi mereka ke server. Namun, Li menemukan beberapa layanan di ponsel masih mengirimkan data ke alamat IP di Beijing setelah ia memperbarui ponsel dan walaupun setelah Li me-reset sesuai dengan petunjuk Xiaomi.

Bahayanya, layanan ini secara otomatis diaktifkan tanpa persetujuan pengguna dan transfer informasi pengguna yang bersifat pribadi (confidential) seperti nomor pengguna ponsel, nama operator, IMEI (identifier perangkat) dan nomor kontak dari phone book dan pesan teks ke server Beijing nya. Selanjutnya, informasi tersebut ditransfer tanpa enkripsi, membuat data mudah diakses oleh peretas (hacker).

Dilansir dari wantchinatimes berita perihal "unek-unek" Li ini pertama kalinya dimuat di media teknologi Taiwan Technews, dan tentu memancing reaksi dari netizen (sebutan bagi pengguna forum internet).

Fungsi pesan internet mulai aktif dengan sendirinya, bahkan setelah Li menutup download update. Li pun menghapus semua built-in aplikasi dan layanan Xiaomi dan mengatur firewall. Namun, Key Chain yang berisi password pengguna masih terhubung ke server Xiaomi. Ini yang menjadi tanda tanya bagi Li.

Dia juga menemukan pesan internet terus berjalan di latar belakang dan mengirim informasi ke server di Beijing meskipun klaim Xiaomi mengatakan bahwa pengguna bisa mengatur hal ini dengan menonaktifkannya secara manual. Selain Li, pengguna lain juga menemukan masalah proxy yang sebelumnya yang dikirim melalui informasi Download Manager dan Gmail setelah update software berlangsung.

Setelah polemik ini, Xiaomi meminta maaf kepada Li dan seluruh penggunanya pada 10 Agustus 2014 melalui halaman Facebook resmi-nya dan mengakui bahwa antarmuka perangkat lunak MIUI akan segera ditangani dan diperbaiki sehingga menjamin keamanan pengguna

Sekian Berita Gadget terbaru dari kami mengenai Pengguna Xiaomi Keluhkan Update Beresiko Peretasan. Harapan kami Semoga artikel Majalah Gadget yang berjudul Pengguna Xiaomi Keluhkan Update Beresiko Peretasan ini bisa bermanfaat untuk anda. Jangan lupa terus kunjungi Majalah Gadget untuk mendapatkan Berita Gadget setiap harinya.